JEMBER – Bertempat dipendopo wWahya Wibawa Graha Pemerintah Kabupaten Jember, dilaksanakan Rembuk Perempuan, Anak, Disabilitas dan Lansia menuju Masyarakat Inklusi dihadiri oleh sekitar 350 orang sebagai penanggung jawab kegiatan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (SP#AKB) Kabupaten Jember Poerwahjoedi. Pada Rabu 21/02/2024.
Hadir pada kegiatan tersebut diantaranya pejabar dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesi (RI) diantaranya Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, . Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA) Kementerian PPPA RI Nahar, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan (PAHPL) Rohika Kurniadi Sari, Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya Eko Novi Ariyanti Rahayu Damayanti, Asdep Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Atwirlany Ritonga, Asdep Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan Ratih Rachmawati.
Pejabat Forkopimda Jember yang hadir Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mewakili Bupati Jember Hendy Siswanto yang sedang dinas ke luar kota, Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso, Kapolres Jember Akbp Bayu Pratama Gubunagi, Kajari I Nyoman Sucitrawan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember Ny Kasih Fajarini, Kketua OPD serta para ketua organisasi perempuan di Kabupaten Jember.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Dalam sambutannya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang intinya, bahwa keberadaan saya 2 hari ini di Kabupaten Jember untuk membuktikan bahwa Pemerintah Pusat turun langsung dalam Perlindungan Anak dan Perempuan di Jember.
Sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia dengan Penekanan angka pernikahan dini dan pernikahan anak maka kami perlu koordinasi yang baik kepada seluruh stakeholder untuk menekannya. Saat ini 16 desa di Kabupaten Jember desa ramah anak dan perlindungan anak akan menjadi kunci utama untuk membangun perlindungan Perempuan, Anak.
Pemkab Jember merupakan angka Pernikahan Dini yang cukup besar, maka kami sudah menyelenggarakan Fakta Integritas Perlindungan anak untuk menekan angka Pernikahan dini. Dengan terbentuknya Form Anak Jember, saya berharap kepada seluruh Stakeholder terkait dapat melibatkan anak dalam pembangunan bangsa dan negara. Jelas Menteri PPPA RI tersebut.
Menyikapi kegiatan tersebut, Dandim 0824/Jember Letkol inf Rahmat Cahyo Dinarso saat kami mintai tanggapannya menyampaikan, bahwa saya sangat mendukung program Kementrian PPA RI tersebut, apalagi Jember merupakan angka tertinggi persoalan pernikahan dini, tentunya kita akan bergerak bersama unsur terkait untuk membantu sosialisasi dan edukasi kep[ada masyarakat, mencegah adanya pernikahan anak dan pernikahan dini ini.
Kita sangat bangga kedatangan Menteri PPPA RI yang turun langsung melakukan dialog dengan unsur pemerintahan dan masyarakat, yang tidak lain dalam mensukseskan program pemerintah, dengan tidak adanya kasus pernikahan dini, tentunya akan bermuara terhadap pemberantasan kasus stunting, terlindungnya perempuan dan anak, tentunya akan meningkatkan kualitas sumberdaya generasi bangsa. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)